Text
Antibodi & imunohistokimia
Buku ANTIBODI DAN IMUNOHISTOKIMIA memberikan pemahaman komprehensif tentang antibodi dan aplikasi antibodi melalui pendekatan imunosito(histo)kimia, terutama streptavidin biotin dalam peneguhan diagnosis penyakit infektif maupun non-infektif yang cepat, tepat dan akurat, serta dapat diterima secara ilmiah, hukum dan internasional. Berdasarkan pengalaman penulis selama ini via pelatihan, pemantauan dan ujicoba di Bidang Karantina Ikan, Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, Karantina Hewan, Pusat Karantina Pertanian, Dinas Peternakan dan Laboratorium Kesehatan Hewan, serta Pembibingan Program Master dan Doktor di bidang Kedokteran Hewan, Kedokteran Gigi dan Kedokteran, serta Biologi, Peternakan dan Teknologi Pertanian terbukti, bahwa pemahaman teori dan praktek metode imunosito(histo)kimia sangat diperlukan oleh para teman sejawat yang bekerja di laboratorium riset dan diagnostic, dan pendidikan, serta dalam penanganan untuk kasus-kasus penyakit infektif maupun non-infektif di lapangan. Selain itu, didasarkan pada pengalaman penulis selama kurun waktu ± 5 tahun post-doct di Amerika (Virology Section, Department of Microbiology and Public Health, Michigan State University) di bawah adviser Prof. Roger K. Maes, DVM, Ph.D. (Virologist) dan juga pengalaman kerja praktek penulis dalam peneguhan diagnosis penyakit ikan dan unggas, terutama flu burung pada kasus-kasus di lapangan, diperlukan adanya buku yang mengupas secara gamblang antibodi dan aplikasinya di dunia kesehatan hewan ternak, termasuk unggas, ikan dan manusia, serta di bidang kesehatan lingkungan keterkaitannya dengan residu limbah berbahaya.
Buku ini mencakup tiga bahasan utama, yaitu Antibodi, Metode Imunohistokimia dan Streptavidin biotin. Pada bagian Antibodi, diberikan pemahaman secara rinci struktur dan fungsi antibodi (imunoglobulin). Antibodi adalah immunoglobulin (Ig) yang berbentuk “Y” yang berdasarkan pada kesamaan strukturnya dibagi menjadi klas dan sub-klas yang berbeda. Pada mamalia, ada 5 klas antibodi, yaitu IgG, IgA. IgM, IgD dan IgE. Imunogobulin berfungsi mengikat dan merusak antigen (bakteri, virus ataupun parasit) pada sel hospes sehingga dapat dikeluarkan dari dalam tubuh dengan cara netralisasi, opsonisasi dan aktifasi komplemen. Imunoglobulin G (IgG) adalah paling stabil dan terdapat banyak di dalam serum (± 80%). Imunoglobulin G dalam serum merupakan petunjuk adanya respon kekebalan humoral yang bersifat sekunder.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain